17 September 2012

AZOLLA YANG JARANG DILIRIK

Oleh : Mahmud Efendi, A.Md (Penyuluh Perikanan Parakan)


Azolla Di Budidayakan Di Vietnam
Meski sudah diperkenalkan dan dipopulerkan sejak awal tahun 1990-an, ternyata belum banyak petani yang memanfaatkan tanaman azolla (Azolla pinnata) untuk usaha pertanian dan perikanan. Padahal manfaat tanaman air yang satu cukup banyak. Selain bisa untuk pupuk dan media tanaman hias, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan ikan. 
Azolla filiculoides yang banyak ditemui di Temanggung

Jual Beli Azolla di Vietnam

Di sekitar Temanggung, azolla yang kadang disebut dengan “ganggeng”, "mata lele", "mata air" sangat mudah ditemukan disawah pada saat bulan pertama penanaman padi. Bahkan di Vietnam dan India Azolla ini memang sengaja dikembangbiakan dan dibudidayakan untuk kemudian diperjualbelikan karena bisa dipakai untuk menjadi pupuk tanaman dan pakan ternak. Karena itu sangatlah sayang apabila Potensi azolla yang ada di temanggung ini tidak digunakan secara Maksimal.

Azolla Kesenangan Nila Di Mina Padi Kolam Dalam
             
Azolla adalah paku air mini ukuran 3-4 cm yang bersimbiosis dengan Cyanobacteria pemfiksasi N2. Simbiosis ini menyebabkan azolla mempunyai kualitas nutrisi yang baik. Azolla sudah berabad-abad digunakan di Cina dan Vietnam sebagai sumber N bagi padi sawah. Azolla tumbuh secara alami di Asia, Amerika, dan Eropa.

Azolla mempunyai beberapa spesies, antara lain : Azolla caroliniana, Azolla filiculoides, Azolla mexicana, Azolla microphylla, Azolla nilotica, Azolla pinnata var. pinnata, Azolla pinnata var. imbricata, Azolla rubra.

Azolla biasa dan sering dijumpai terapung di perairan sawah dan kolam ikan. Karena dianggap gulma, para petani lantas menyingkirkannya. Ditumpuk dan dibuang begitu saja. Padahal, bila dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman padi di sawah, azolla ini bisa menekan penggunaan pupuk urea sampai 65 Kg/ha.
Dari beberapa penelitian diperoleh bahwa laju pertum-buhan Azolla adalah 0,355 – 0,390 gram per hari (di laboratorium) dan 0,144 – 0,860 gram per hari (di lapangan). Pada umumnya biomassa Azolla maksimum tercapai setelah 14 –28 hari setelah inokulasi. Dari hasil penelitian Batan diketahui bahwa dengan menginokulasikan 200 g Azolla segar per m2 maka setelah 3 minggu, Azolla tersebut akan menutupi seluruh permukaan lahan tempat Azolla tersebut ditumbuhkan. Dalam keadaan ini dapat dihasilkan 30 – 45 kg N/ha berarti sama dengan 100 kg urea. Ditemukan juga bahwa Azolla tumbuh kembang lebih baik pada musim penghujan daripada musim kemarau.


Beberapa kegunaan Azolla untuk sektor pertanian dan perikanan antara lain :
Ø  Sumber N dapat mengganti pupuk urea sampai 100 kg
Ø  Pakan ternak/hijauan, terutama ayam dan itik
Ø  Pakan ikan
Ø  Menekan pertumbuhan gulma
Ø  Tanaman hias
Ø  Kontrol terhadap perkembangan nyamuk
Azolla Banyak Disawah Temanggung


A.   Pengganti Urea
Pemanfaatan azolla sebagai pupuk ini memang memungkinkan. Pasalnya, bila dihitung dari berat keringnya dalam bentuk kompos (azolla kering) mengandung unsur :
Ø  Nitrogen (N) 3 - 5 %
Ø  Phosphor (P) 0,5 - 0,9 %
Ø  Kalium (K) 2 - 4,5 %
Hara mikronya berupa
ü  Calsium (Ca) 0,4 - 1 %
                               ü  Magnesium (Mg) 0,5 - 0,6 %
                               ü  Ferum (Fe) 0,06 - 0,26 %
                               ü  Mangaan (Mn) 0,11 - 0,16 %
Dalam sumber lain disebutkan beberapa unsur yang ada di azolla adalah sebagai berikut :
No
Unsur Hara dalam Azolla
% / ppm
1
N
1.96-5.30 (%)
2
P
0.16-1.59      (%)
 3
                  K
0.31-5.97 (%)
4
Ca
0.45-1.70 (%)
5
Mg
0.22-0.66 (%)
6
S
0.22-0.73 (%)
7
Si
0.16-3.35 (%)
8
Na
0.16-1.31 (%)
9
Cl
0.62-0.90 (%)
10
Al
0.04-0.59 (%)
11
Fe
0.04-0.59 (%)
12
Mn
66 - 2944 (ppm)
13
Co
0.264 (ppm)
14
Zn
26 - 989 (ppm)





Berdasarkan komposisi kimia tersebut, azolla bisa digunakan sebagai pupuk untuk mempertahankan kesuburan tanah. Setiap hektar areal memerlukan azolla sejumlah 20 ton dalam bentuk segar, atau 6-7 ton berupa kompos (kadar air 15 persen) atau sekitar 1 ton dalam keadaan kering. Bila azolla diberikan secara rutin setiap musim tanam, maka suatu saat tanah itu tidak memerlukan pupuk buatan lagi.
Hal itu dimungkinkan, karena pada penebaran pertama 1/4 bagian unsur yang dikandung azolla langsung dimanfaatkan oleh tanah. Seperempat bagian ini, setara dengan 65 Kg pupuk Urea. Pada musim tanam ke-2 dan ke-3, azolla mensubstitusikan 1/4 - 1/3 dosis pemupukan.
Suatu penelitian menunjukkan bahwa Azolla yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae dapat memfiksasi N2-udara dari 70 – 90%. N2-fiksasi yang
terakumulasi ini yang dapat digunakan sebagai sumber N bagi padi sawah.
Dibanding pupuk buatan, azolla memang lebih ramah lingkungan. Cara kerjanya juga istimewa, karena azolla mampu mengikat Nitrogen langsung dari udara.
Penggunaan sebagai pupuk, selain dalam bentuk segar, bisa juga dalam bentuk kering dan kompos. Dalam bentuk kompos ini, azolla juga baik untuk media tanam aneka jenis tanaman hias mulai dari bonsai, suplir, kaktus sampai mawar. Untuk media tanaman hias
. Selain digunakan secara langsung,  azolla ini juga bisa dijadikan kompos dengan cara dicampur pasir dan tanah kebun dengan perbandingan 3 : 1 : 1.
Untuk membuat kompos azolla, caranya cukup mudah. Buat saja lubang ukuran (Panjang x Lebar x Dalam = 3 x 2 x 2 meter). Kemudian azolla segar dimasukkan ke dalam lubang. Seminggu kemudian azolla dibongkar. Untuk mengurangi kadar air menjadi 15 persen, azolla yang sudah terfermentasi tersebut lantas dijemur. Setelah agak kering, baru dikemas dalam kantong plastik atau langsung digunakan sebagai media tanam.


B.           Azolla untuk Pakan Ternak dan Ikan
Azolla Dimakan Ayam

Selain untuk pupuk dan media tanam, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, khususnya itik dan beragam jenis ikan omnivora dan herbivora. Sebagai pakan ternak, kandungan gizi azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein misalnya, mencapai 31,25 persen, lemak 7,5 persen, karbohidrat 6,5 persen, gula terlarut 3,5 56persen dan serat kasar 13 persen.

Bila digunakan untuk pakan itik, penggunaan azolla segar yang masih muda (umur 2 - 3 minggu) dicampur dengan ransum pakan itik. Berdasarkan hasil penelitian, campuran azolla 15 persen ke dalam ransum ini, terbukti tidak berpengaruh buruk pada itik. Maksudnya, itik tetap menyantap pakan campuran azolla ini dengan lahapnya. Produksi telur, berat telur dan konversi pakan juga tetap normal. Ini bearti penggunaan azolla bisa menekan 15 persen biaya pembelian pakan itik. Tentu saja hal ini cukup menguntungkan peternak karena bisa mengurangi biaya pembelian pakan itik.
Azolla Setelah Dikeringkan dicampur Untuk Pakan Ikan

Sama seperti untuk itik, bila akan dimanfaatkan untuk pakan ikan, azolla bisa diberikan secara langsung dalam keadaan segar. Boleh juga dengan mengolahnya terlebih dulu menjadi tepung. Tepung azolla ini, selanjutnya digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat pakan buatan (pelet) untuk ikan.

Berdasarkan pengalaman di lapangan, dalam keadaan segar azolla bisa diberikan untuk pakan ikan gurami, tawes, nila dan karper. Dengan pemberian pakan berupa azolla, terbukti ikan tetap bisa tumbuh pesat. Tak kalah dengan ikan lainnya yang diberi pakan buatan berupa pelet.Di saat harga pupuk, pakan ternak dan ikan mahal seperti belakangan ini, tak ada salahnya bila azolla ini menjadi salah satu alternatif pilihan yang secara finansial cukup menguntungkan. Baik digunakan sendiri secara langsung atau untuk dibisniskan.