22 Juni 2014

PELATIHAN BUDIDAYA LELE ORGANIK

Oleh : Mahmud Efendi, S.Tr.Pi
(Penulis Buku : Lele Organik Hemat Pakan/Penyuluh Perikanan Parakan)



Jika Anda dan Kelompok serta Institusi yang anda Pimpin ingin 
MENGADAKAN PELATIHAN DAN SEMINAR 
seputar BUDIDAYA LELE ORGANIK DENGAN MEMANFAATKAN KOTORAN KAMBING/SAPI DAN AMPAS TAHU SEBAGAI PAKAN ORGANIK UNTUK BUDIDAYA LELE ANDA
silahkan menghubungi CALL CENTRE MANAJEMEN kami Sanggar Organik Temanggung
yang menangani
"Pelatihan Lele Organik" (di No HP :0857 68 545 369) sebagai PUSAT INFORMASI SEPUTAR BUDIDAYA "Lele Organik" yang ada di Temanggung. 

Jika anda ingin membaca bukunya 
silahkan datang ke Gramedia/Toko Buku Lainnya
Silahkan Baca Buku
LELE ORGANIK HEMAT PAKAN


Cover Buku Lele Organik


Link Buku di You Tube
https://www.youtube.com/watch?v=HNoemPjMfMA





















Kunjungan Bapak Imam B Prasojo (Dosen UI dan Pansel KPK mantan ANggota KPU)
Kelokasi Sanggar Organik Temanggung 
8 Oktober 2017













Narasumber Pelatihan Budidaya Lele Organik
Kerjasama Sanggar Organik Temanggung (Pengabdian Masyarakat)
Dengan Universitas Surabaya (UBAYA)
Iptek Bagi Masyarakat
(23 September  -  24 September 2017)












Peserta Pelatihan dari Muba (Musi Banyuasin - Sumetera Selatan)
Yang Mengikuti Pelatihan Pakan Alami "Cacing SUtera"
Sebagai Salah Satu Pakan Organik Bagi Benih Lele
(3 Juni 2014)


Pelatihan Lele Organik di Dusun Randu Acir - Salatiga (Sabtu, 21 Juni 2014)
(Presentasi Teori)


Pelatihan Lele Organik di Dusun Randu Acir - Salatiga (Sabtu, 21 Juni 2014)
(Praktek Pembuatan Pakan Lele Organik dari Kotoran Sapi)



Pelatihan Lele Organik di Dusun Randu Acir - Salatiga (Sabtu, 21 Juni 2014)
(Praktek Pembuatan Pakan Lele Organik dari Dedak, Tepung Ikan dan Ampas Tahu)



Closing Ceremony dan Foto Bersama Panitia




A. Latar Belakang
Dalam  Budidaya Ikan Air tawar seringkali kita dihadapkan pada suatu persoalan yang lumayan rumit. Persoalan yang sering terjadi dalam usaha budidaya perikanan bukanlah masalah teknis, akan tetapi terdapat pada bagian dari proses produksi. Salah satu yang menjadi hambatan yang sering kita temui dan menjadi keluhan mereka seringkali pada masalah pakan buatan atau yang sering disebut pelet.
Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam rangka mempercepat proses pembesaran pada usaha budidaya melalui pembesaran ialah dengan memberikan makanan secara intensif. Sampai saat ini makanan jenis ikan yang sangat digemari oleh para pelaku usaha yaitu pellet. Selain itu makanan alami seperti dari kolam itu sendiri yang terdiri dari jenis plankton baik zooplankton maupun phitoplankton sebagai makanan alami dari jenis tumbuhan maupun binatang yang merupakan jasad renik, tapi itu sangat lambat bila di bandingkan dengan makanan buatan seperti pelet.
Tingginya harga pakan ikan sebenarnya disebabkan oleh besarnya biaya produksi bagi pengadaan bahan baku. Jika bahan baku pembuatan pakan ikan disubstitusi dengan bahan yang tersedia di daerah sekitar, maka harga pengadaan bahan baku pakan bagi kelangsungan usaha budidaya ikan dapat ditekan. Bahan baku pakan yang utama adalah komponen protein yang biasa diperoleh dari sumber hewani ataupun nabati.
Kondisi diatas menyebabkan kebanyakan orang belakangan ini berpendapat bahwa budidaya lele memiliki keuntungan yang sedikit  di karenakan tingginya harga pakan ikan berupa pelet yang di beli dari toko atau pabrik. Penggunaan pakan pada budidaya lele yang kebanyakan masih menggunakan pellet ini otomatis tidak begitu menguntungkan bagi para pembudidaya lele skala kecil. Hal ini disebabkan harga pellet cenderung mahal padahal jumlah yang dibutuhkan lumayan banyak untuk satu kali masa panen. Karena memang biaya terbesar dalam budidaya ikan  lele adalah pakan. Bayangkan dengan  harga  pakan pelet pabrikan yang mencapai 10 ribu per kg, maka apabila kita memilki banyak kolam lele dan ditebar ribuan benih lele untuk di besarkan, biaya produksinya akan sangat mahal untuk pembelian pelletnya saja. Hal tersebut belum termasuk biaya pembelian benih ikan lele, obat-obatan dan lain-lain. Guna mengurangi masalah tersebut maka sebaiknya  melakukan pembuatan pakan organik yang diharapkan dapat membantu meringankan beban biaya produksi bagi para pembudidaya lele. Karena dengan menggunakan pakan lele organik ini kita bisa mensiasati untuk memperoleh hasil maksimal dengan modal minimal walau hanya menggunakan bahan pakan yang biasa-biasa saja tetapi hasilnya kita harapkan bisa luar biasa.
Berdasarkan pengamatan dan praktek langsung dilapangan ternyata kita bisa memanfaatkan limbah organik berupa kotoran sapi/kotoran kambing dan ampas tahu sebagai alternatif pakan untuk ikan lele. Sehingga kita tidak membutuhkan modal yang terlalu  banyak untuk pembelian pakan pellet karena kotoran sapi/kotoran kambing dan ampas tahu bisa dengan mudah kita temukan. Kalau dijual pun kedua bahan tersebut relatif lebih murah dibandingkan dengan harga pellet. Kita hanya perlu menyiapkan kotoran ternak sapi/kambing/kelinci dan Probiotik serta tetes tebu/gula/molases. Pakan organik ini diolah dari kotoran sapi/kotoran kambing yang difermentasi terlebih dahulu yang mana mudah didapatkan di sekitar tempat tinggal para pembudidaya lele.
Selain itu pembuatan pakan lele organik dari ampas tahu juga bisa dilakukan karena pakan organik yang berasal dari kotoran sapi sebaiknya hanya diberikan kepada lele yang berumur kurang dari satu bulan pada ukuran tebar benih ikan lele 4 - 6. Bahan dasar pakan organik ini harganya relatif lebih murah dan menghasilkan pakan yang lebih banyak, sehingga Pembudidaya lele terbantu dengan semakin mahalnya pakan sekarang ini. Sehingga biaya untuk membeli pakan pelet bisa dipangkas dan menghematnya dengan pakan organik agar pendapatan yang mereka dapatkan lebih banyak dan dapat mensejahterakan para pembudidaya ikan lele.

B.Tujuan
Setelah melaksanakan pelatihan dan praktek langsung pembuatan pakan lele organik diharapkan para peserta bisa :
·         Mengurangi biaya pakan lele dengan menggunakan/mengganti ke pakan organik
·         Meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan lele yang harapannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar

C. Ruang Lingkup
Pada modul ini akan dijelaskan beberapa materi seputar pakan lele organik antara lain :
·       Latar belakang adanya pakan organik
·       Pengenalan apa itu pakan organik
·       Kelebihan dan manfaat pakan organik dibandingkan pellet

D. Keluaran
Output yang diinginkan setelah diadakannya pelatihan Pakan Lele Organik antara lain:
·         Pembudidaya lele yang mengikuti pelatihan mampu membuat pakan lele berbahan dasar bahan organik
·         Biaya pakan lele menjadi berkurang setelah digunakan pakan organik. Sehingga pendapatan pembudidaya lele bisa bertambah.
·         Untuk jangka panjang, pembudidaya lele mampu menambah kapasitas produksi karena penambahan modal dari pengurangan biaya pakan setelah menggunakan pakan organik.


13 Juni 2014

BUDIDAYA CACING SUTERA (Submitted by nurhadi on Tue, 2014-04-29 20:59)

Untuk Info Pelatihan Budidaya Cacing Sutera
Bisa Menghubungi Call Centre Manajemen Joglo Cacing di 0857 68 545 369



Cacing Sutra (Tubifex sp) sangat dibutuhkan sebagai pakan alami dalam kegiatan unit perbenihan, terutama pada fase awal (larva) karena memiliki kandungan nutrisi (protein 57% dan lemak 13%) yang baik untuk pertumbuhan ikan. Ukurannya juga sesuai dengan bukaan mulut larva, di samping itu harganya lebih murah dibanding artemia.
Sementara ketersediaannya masih mengandalkan pencarian tangkapan alam yaitu dari parit saluran air yang banyak mengandung bahan organik sisa limbah pasar atau limbah rumah tangga yang mengalir di saluran pembuangan. Permasalahannya cacing sutra di alam tidak selalu tersedia sepanjang tahun, terutama pada saat musim penghujan, di mana pada saat itu kegiatan pembenihan lele/patin/gurame/ikan lainnya banyak dilakukan.
Dari hal tersebut, mahasiswa FMIPA UNY yaitu Jarot Dwi Handoko, Rista Wahyu Mahanani, Mirra Fatharani, dan Imam Try Wibowo dengan dosen pembimbing Sudarsono, M.Si. melakukan penelitian dengan judul “Perbandingan Media Kultur terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Cacing Sutera (Tubifex sp)”.
Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini, jelas Jarot, adalah perbedaan media, yaitu: lumpur, kotoran ayam, kotoran kambing, dan tanpa limbah (kontrol). Awalnya wadah diisi dengan lumpur, kotoran ayam, kotoran kambing dengan ketebalan 0,5 cm kemudian diisi air sebanyak 5 liter dan selanjutnya diaerasi kecil. Setelah beberapa hari barulah larva Tubifex sp yang berumur 1 hari dimasukan ke dalam wadah uji.
“Pengamatan panjang mutlak larva Tubifex sp untuk mengetahui pertumbuhan setiap individunya dan populasi dilakukan setiap minggu selama 35 hari sebelum larva menjadi pupa dengan mengambil sampel di lima titik, masing-masing seluas pada tiap sisi akuarium (bagian setiap sudut dan tengah),” jelas Jarot. Sifat fisik dan kimia air diamati di awal, tengah, dan akhir pemeliharaan. Untuk suhu dan pH pengukuran dilakukan setiap hari.
Pemeliharaan cacing sutra dalam media kultur, ungkapnya, sangat sederhana dan mudah dilakukan. Sumber makanan cacing sutra sudah tersedia dalam media yang telah disediakan di antaranya kotoran ayam, kotoran kambing, dan juga lumpur biasa. Pemeliharaan cacing pada masing-masing perlakuan sama, monitoring dilakukan setiap hari dengan mengecek aliran air dalam media selalu dalam kondisi air mengalir.
Data yang diperoleh sebagai hasil pengamatan selama 30 hari pemeliharaan terhadap pertambahan panjang cacing sutra dengan berbagai perlakuan yaitu kotoran ayam 125 gram, 250 gram, dan 500 gram, kotoran kambing 125 gram, 250 gram, 500 gram, serta lumpur (kontrol), di peroleh rata-rata sebagai berikut: 19,5 mm, 22 mm, 24 mm, 20 mm, 20 mm, 22 mm, pada kontrol tidak di temukan cacing yang hidup. Laju pertumbuhan cacing sutra sangat dipengaruhi oleh jumlah nutrisi yang ada dalam perairan dan lingkungan hidupnya.
Rata-rata pertambahan panjang cacing sutra paling tinggi dicapai pada perlakuan pupuk kotoran ayam dengan dosis 500 gram dan pertambahan panjang berikutnya dicapai pada perlakuan kotoran ayam 250 gram dan kotoran kambing 500 gram. Dari hasil pertambahan panjang, pemberian dosis pupuk yang berbeda berpengaruh terhadap pertumbuhan cacing.
Hasil pengamatan selama 30 hari pemeliharaan terhadap pertambahan bobot cacing sutra dengan berbagai perlakuan yaitu kotoran ayam 125 gram, 250 gram, dan 500 gram, kotoran kambing 125 gram, 250 gram, 500 gram, serta lumpur (kontrol), diperoleh rata-rata sebagai berikut: 24 gram, 28 gram, 22 gram, 21 gram, 23 gram, 26 gram, pada kontrol tidak ada cacing yang hidup.
Laju pertumbuhan cacing sutra sangat dipengaruhi oleh jumlah pupuk yang ada dalam perairan dan lingkungan hidupnya. Laju pertambahan bobot maksimal cacing sutra untuk semua perlakuan, bobot paling tinggi dicapai pada perlakuan kultur dengan media kotoran ayam dengan dosis 250 gram yaitu dicapai dengan bobot 28 gram. Sementara hasil terendah ditunjukan oleh media kotoran kambing dengan dosis 125 gram. Untuk media lumpur (kontrol) tidak ditemukan adanya cacing hidup karena aliran air dalam media tersebut tersendat sehingga cacing tidak ada yang bertahan hidup.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap pemeliharaan cacing sutra dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan dosis tidak terlalu signifikan dalam setiap dosisnya sehingga semua dosis bisa digunakan dalam budidaya cacing sutra, baik kotoran ayam atau kotoran kambing bisa digunakan untuk budidaya cacing sutra karena kotoran ayam dan kambing kaya akan sumber makanan organik bagi cacing sutra.
Media yang paling baik untuk budidaya cacing sutra didapat dari kotoran ayam karena kandungan dalam kotoran ayam lebih tinggi sebagai pakan alami cacing sutra. (Imam Try Wibowo)
Disadur dari http://www.uny.ac.id/berita/budidaya-cacing-sutera.html








Jika Anda membutuhkan Pelatihan Budidaya Cacing Sutera
Bisa Menghubungi Call Centre Manajemen Joglo Cacing 
di 085768545369 *(Telpon/WA/SMS)



Jika Ingin Baca Bukunya silahkan copy/klik Link :

https://www.bukalapak.com/p/buku/bisnis/2etmz-jual-buku-cacing-sutera?query=cacing%20sutera&from=list-product



Cover Buku Beternak Cacing Sutera Cara Modern (Pengenalan)

Cover Buku Panen Cacing SUtra Setiap 6 Hari (di Wadah Bertingkat dan Kolam Tanah)

Pelatihan Budidaya Cacing Sutera
di Balai Benih Ikan (BBI) Kesugihan
di Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah
Dengan Manajemen Joglo Cacing Temanggung
23-24 April 2019


Pembukaan Pelatihan Budidaya Cacing Sutera





Sesi Presentasi

Sesi Praktek













Foto Bersama Peserta dan Kepala Bidang Perikanan Budidaya


One Day Training Budidaya Cacing Sutera
Private 2 Orang dari Purworejo Jawa Tengah
Dengan Manajemen Joglo Cacing Temanggung
21 April 2019

Foto Bareng Peserta dan Narsumber

Praktek Pemberian Pakan
Praktek Panen
Praktek Pembuatan Pakan Cacing SUtera

Praktek Pemberian Pakan




Bimbingan Teknis/ Magang Budidaya Cacing Sutera
Kerjasama Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Singkawang Kalimantan Barat
Dengan Manajemen Joglo Cacing Temanggung
13 - 15 November 2018



Magang Hari I

Magang Hari I





PRAKTEK PANEN CACING SUTERA













Bimbingan Teknis Budidaya Cacing Sutera
Yang DIselenggarakan Oleh UPBPSDM KP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah
di Ngrajeg Magelang ( 17 - 18 Juli 2018)


Foto Bersama 
Pembukaan



Materi Oleh Bapak Agus Tiyoso

Sesi Indoor Sebelum Pembuatan Media Budidaya

Praktek Pembuatan Wadah Budidaya




Kunjungan Bapak Imam B Prosojo (Dosen UI, Pansel KPK, KPU Pusat 1999-2001)
Ke Percontohan Cacing Sutera Manajemen Joglo Cacing
(7 - 8 Oktober 2017)







Narasumber Pelatihan Budidaya Cacing Sutera
Kerjasama Manajemen Joglo Cacing dengan 
PENGUSAHA RESTORAN DARI KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN
Bp Junaidi Juned
(6 Oktober  -  8 Oktober 2017)







Pelatihan Budidaya Cacing Sutera
Diadakan Secara Mandiri Oleh Manajemen Joglo Cacing
dengan Lawyer TMII (H. Dr. Maryano, SH, MH, CN beserta Keluarga)
Di Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung
(27 September 2017)













Narasumber Pelatihan Budidaya Cacing Sutera
Kerjasama Manajemen Joglo Cacing dengan (Pengabdian Masyarakat)
Universitas Surabaya (UBAYA)
(26-27 Agustus 2017)














Narasumber Pelatihan Budidaya Cacing Sutera
Kerjasama Manajemen Joglo Cacing dengan (Pengabdian Masyarakat)
Institut Sumatera (Itera Lampung)
(5-6 November 2016)





Narasumber Pelatihan Budidaya Cacing Sutera
Kerjasama Manajemen Joglo Cacing dengan
MAGANG DARI BBI MANGGAR KALIMANTAN
(1 November  -  3 November 2016)







Pelatihan Budidaya Cacing Sutera
Diadakan Secara Mandiri Oleh Manajemen Joglo Cacing 
Di Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung
(7 Februari 2016)





Narasumber Pelatihan Budidaya Cacing Sutera
Kerjasama Manajemen Joglo Cacing dengan (Pengabdian Masyarakat)
IKIP PGRI MADIUN 
Propinsi Jawa Timur
(17 Mei 2015)

Foto Bersama Panitia (Dosen IKIP PGRI MADIUN/Bu Nurul & Bu Linda)


Penyampaian Materi


Praktek Pembuatan Media Budidaya cacing SUtera



Pembuatan Modul Multimedia
Pelatihan Budidaya Cacing Sutera
Oleh PT Chekaz Jakarta (Mitra ANTV/Rekanan Puslat KKP)
Kerjasama Pusat Pelatihan BPSDM KP Kementerian Kelautan dan Perikanan RI
Dengan Manajemen Joglo Cacing 
Di Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung
(2 Mei 2015)








Pelatihan Budidaya Cacing Sutera
Diadakan Secara Mandiri Oleh Manajemen Joglo Cacing 
Di Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung
(2 Mei 2015)


Sharing dan Penyampaian Materi

Field Trip dan Diskusi Di Rumah Bapak Agus Tiyoso





Narasumber Pelatihan Formulasi Pakan Ikan
Kerjasama Manajemen Joglo Cacing dengan Dinas Kelautan dan Perikanan
Propinsi Jawa Tengah
(30 April 2015)





Narasumber Pelatihan Budidaya Cacing Sutera
Kerjasama Manajemen Joglo Cacing dengan Badan Penelitian dan Pengembangan
(Balitbang) Propinsi Jawa Tengah
(2 April 2015)






Narasumber Pelatihan Pembenihan dan Budidaya Ikan Lele
Kerjasama Manajemen Joglo Cacing dengan Dinas Kelautan dan Perikanan
Propinsi Jawa Tengah
(12 Maret 2015)



Narasumber Nasional di REIKKA Depok 4 - 6 November 2014

Presentasi Teori dengan Pakar Ikan Hias dari IPB, STP dan Balitbangdias Depok
4-6 November 2014
(Narasumber Nasional di REIKKA Depok 4 - 6 November 2014)

Presentasi Teori dengan Pakar Ikan Hias dari IPB, STP dan Balitbangdias Depok
4-6 November 2014
(Narasumber Nasional di REIKKA Depok 4 - 6 November 2014)

Kunjungan Expatriat dari Prancis ke Miniatur

Kunjungan Peserta ke Miniatur Budidaya cacing SUtera dengan
Wadah Nampan Bertingkat




Agus Tiyoso & Mahmud Efendi (JOGLO CACING) sebagai salah satu Narasumber dalam "Magang Pembenihan Ikan Lele" di Balai Pembenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar, Ngrajeg - Magelang - Jateng, yang diselenggarakan oleh Dinas Kelautan & Perikanan - Propinsi Jawa Tengah
(25 Agustus 2014)
Diikuti oleh Pembenih Lele dari Kab/Kota Se Jawa Tengah

Penyammpaian Teori oleh ke-2 Narasumber Pelatihan Cacing Sutera

Penyammpaian Teori oleh ke-2 Narasumber Pelatihan Cacing Sutera

Praktek dan Melihat Miniatur Budidaya Cacing Sutera
Dengan Wadah Nampan Bertingkat




Agus Tiyoso & Mahmud Efendi (JOGLO CACING) sebagai salah satu Narasumber dalam "Pelatihan Pembenihan Ikan Gurami" di Balai Pembenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar, Muntilan - Magelang - Jateng, yang diselenggarakan oleh Dinas Kelautan & Perikanan - Propinsi Jawa Tengah
(12 Agustus 2014)
Diikuti oleh Pembenih Gurameh dari Kab/Kota Se Jawa Tengah


Dari Kiri Kekanan : Bp Agus Tiyoso (Penemu Budidaya Cacing SUtera dengan Wadah Nampan)
Bp. Kurnia Adi (Bid SDM DKP Prop Jateng) dan Mahmud Efendi (Baju Keki)

Presentasi Budidaya Cacing Sutera Oleh Mahmud Efendi
(Penulis Buku : Beternak Cacing Sutera Cara Modern)

Presentasi Pembuatan Media Budidaya Cacing Sutera Oleh Bp Agus Tiyoso
(Penemu Sistem Budidaya  Cacing Sutera Dengan Wadah Nampan Bertingkat)








Pelatihan Budidaya cacing Sutera Untuk Pakan Benih Lele Organik Bekerjasama Dengan
PT. Medco Energi  Musi Banyuasin Sumatera Selatan Selasa 3 Juni 2014
                                                                                    Kunjungan CSR PT. Medco Energi    
                                                                                  Musi Banyuasin Sumatera Selatan Selasa 3 Juni 2014

Pelatihan Intensive 04.19.2014












Pelatihan Intensive 03.29.2014 Peserta dari Semarang, Surabaya dan Sidoarjo.



Magang dari Anambas Kepulauan Riau (Penganten Baru)


Pembekalan Teori Sebelum Magang Dari Anambas dan Praktek Panen Cacing Sutera (Mas Tiyo dan BU Tiya)

Pelatihan budidaya CSNB untuk Kelompok / Grup Privat para pendidik SMKN 4 - kab. Kendal.
Pasangan dari Pekan Baru yang "bersemangat" untuk belajar budidaya CSNB & packing CaSut. Dari Tembilahan Riau
Pak Yusuf Dari Tembilahan Riau (ANDALAS CENTRAL CACING)



Peserta dari Bogor, Sragen, Kediri, Banyuwangi, dan Ternate.Pelatihan Intensive 04.19.2014 








Para Peserta Pelatihan Budidaya Cacing Sutra dengan nampan bertingkat Angkatan ke-1 yg diselenggarakan tgl. 16 Pebruari 2014 bersama tim Manajemen JOGLO CACING.
Angkatan Pertama Dari K-Nitrat (Tasiknmalaya), Gresik, Semarang dll