Oleh : Mahmud Efendi, A.Md (Penyuluh Perikanan Bapeluh Temanggung
dan Pembina P2MKP Mina Papilon)
Sebagaimana kita ketahui juga bahwa Kabupaten
Temanggung merupakan salah satu sentra tembakau. Namun
kondisi pertembakauan beberapa tahun terakhir ini semakin tidak menentu. Hal
ini akibat pemanasan global sehingga menyebabkan kondisi cuaca yang tidak
menentu, ditambah lagi adanya fatwa rokok haram dan undang-undang tentang
pembatasan kadar nikotin yang menyebabkan bisnis tembakau tidak lagi
menjanjikan. Padahal sebetulnya masih
ada Potensi Kabupaten Temanggung
yang merupakan “Sleeping Giant” bagi budidaya ikan termasuk ikan hias yang
masih jarang dilirik. Dengan letak beberapa wilayahnya yang berada di bawah Gunung
“SuSi” Sumbing Sindoro mempunyai sumberdaya air yang tidak pernah berhenti di
sepanjang tahun. Kondisi ini merupakan Potensi untuk di kembangkannya sektor
perikanan termasuk Ikan Koi dan Ikan Hias lainnya.
Temanggung yang Terkenal dengan Tembakaunya |
Potensi keberadaan dua Gunung “SuSi” - Sumbing Sindoro yang mempunyai sumberdaya
air yang tidak pernah berhenti di sepanjang tahun belum banyak dilirik. Padahal
Gunung Merapi yang kerap kali meletus saja bisa menjadi sumber air untuk
menghasilkan produk perikanan dibeberapa lereng dan kaki gunungnya. Sebut saja
Ngrajeg – Muntilan Kabupaten Magelang yang terletak disebelah barat gunung
merapi terkenal dengan sentra produksi air tawarnya. Boyolali disebelah timur
Gunung Merapi terkenal dengan kampung Lelenya. Klaten disebelah Tenggara gunung
merapi terkenal dengan kampung Nila dan Produksi Larasatinya (Nila Merah Strain
Janti). Dan disebelah Selatan Gunung Merapi tepatnya di Yogyakarta banyak kita
temui sentra-sentra perikanan air tawar seperti ikan hias dan lobster air
tawarnya. Jadi semestinya lah Temanggung yang mempunyai dua gunung mempunyai
Potensi Perikanan yang harusnya lebih bagus lagi dibanding dengan Ngrajeg,
boyolali, klaten dan yogyakarta yang hanya mengandalkan resapan air dari gunung
merapi.
Kondisi
diatas dibuktikan dengan mulai munculnya Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN)
Hias di Temanggung. Diantaranya adalah “Mina Papilon” sebuah POKDAKAN yang
memang telah mengharumkan nama Kabupaten Temanggung dengan meraih juara 3 Lomba
Kelembagaan Kelompok Pembudidaya Ikan Hias Tingkat Nasional tahun 2011 lalu.
Kata Papilon diambil dari singkatan
kata “Parakan Pinggir Kulon” karena
memang Lokasi perkolamannya berada disisi sebelah barat Parakan Kauman
kecamatan Parakan.
Piagam Nasional |
Juara I Prop Jateng |
Usaha utama kelompok Mina Papilon
adalah budidaya ikan hias koi yang meliputi pemijahan, pembesaran dan pemasaran.
Ikan hias lain yang dibudidayakan antara lain : ikan koki, cupang dan Black Moly. Keberhasilan
kelompok ini semestinya bisa merangsang dan memotivasi Pembudidaya Ikan lainnya
terutama ikan hias. Ternyata dari lereng Gunung Sumbing – Sindoro bisa
menghasilkan Produk Ikan Koi yang tidak kalah bersaing dengan wilayah lainnya.
Keberhasilan Kelompok Papilon adalah salah satu bukti nyata.
Pokdakan Mina Papilon ini hanya
menggunakan sarana dan prasarana yang terbatas dalam berbudidaya ikan koi
dengan memanfaatkan apa yang ada di lingkungan sekitar. Tetapi jangan terlalu “under estimate” juga dengan kelompok
yang berbasecamp di Kp. Sidorejo RT 03/02 Kelurahan Parakan Kauman
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung ini. Karena walaupun hanya dengan
memanfaatkan sarana dan prasarana yang terbatas dalam berbudidaya ikan hias,
kelompok ini bisa menghasilkan produk yang berkwalitas. Terbukti dengan produk
hasil koi yang bisa menjuarai beberapa kontes ikan koi di Jogjakarta dan Juara
I Tingkat Propinsi Jawa Tengah.
Kelompok
Pembudidaya Ikan Hias (POKDAKAN) yang sekaligus merupakan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan
(P2MKP) “Mina Papilon” yang dikomandani oleh Untung Sugiharto ditetapkan Sebagai salah satu P2MKP ikan hias sejak tahun
2011 lalu. Pria yang lahir di Temanggung, 26 Februari 1973 dan tinggal di Sidorejo RT 3 RW 2 Kelurahan Parakan Kauman
– Kecamatan Parakan Kab
Temanggung ini sudah mengharumkan nama kabupaten Temanggung. Pria beranak satu
lulusan SMA ini merupakan Ketua Kelompok Pembudidaya
Ikan Hias Mina
Papilon
yang berhasil meraih Juara III Tingkat Nasional Lomba Kelembagaan Kelompok
Pembudidaya Ikan Hias Tingkat Nasional tahun 2011 lalu. Pria Paruh baya ini
juga mejabat Wakil Ketua Ikatan
Penyuluh Perikanan Indonesia
(IPKANI) Temangggung sekaligus Penyuluh Perikanan Swadaya Kabupaten Temanggung.
Pelatihan dan Forum yang pernah
diikuti adalah Pengukuhan dan Pelatihan Pusat Pelatihan
Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) di Jakarta tahun 2011,Temu lapang ikan hias di Blitar 2010, Training
of Traineer di Balai Pendidikan dan Pelatihan
Perikanan ( BPPP) Tegal Tahun 2012. Menjadi peserta Forum Dewan Ikan Hias Indonesia di Bandung 2012 dan Pelatihan Penyuluh Perikanan Swadaya di Temanggung tahun 2012.
Pria yang sudah
berpengalaman membudidayakan ikan koi sejak 20an tahun yang lalu dengan dealernya
(Usagi Koi Farm) telah berhasil meraih Juara II Varietas Taisho Sansoku
Ukuran 35 Cm di Jogja Koi Show 2010, Juara III Varietas Showa Sansoku Ukuran 35 Cm Jogja Koi Show 2010. Berhasil juga membawa Kelompok Pembudidaya Ikan
yang dinahkodainya meraih Piagam penghargaan dari Dinas Peternakan dan Perikanan sebagai
pelopor budidaya ikan hias ditemanggung, Juara I Lomba Ikan Hias Tingkat
Propinsi Jawa Tengah 2011. Juara III Pokdakan Ikan Hias Tingkat Nasional 2011
sekaligus Penerima Penghargaan Adhi Bhakti Mina Bahari 2011 di Pekanbaru.
Sebagian koleksi Koi Papilon |
Sebagai P2MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan
dan Perikanan) ini juga sedang dalam proses pengurusan Sertifikasi CPIB (Cara
Pembenihan Ikan yang Baik). POKDAKAN sekaligus P2MKP “Mina Papilon” ini juga
menjadi Penerima Tali Asih dari Gubernur
Jawa Tengah sebagai Kelompok Pembudidaya IkanHias yang telah memenangkan Lomba
Tingkat Nasional, di Gedung Rapat KantorGubernur Semarang pada tanggal 22 Desember
2011
Selain menjadi P2MKP para anggota “Mina Papilon” juga sering diundang
menjadi Narasumber dalam Pelatihan Budidaya Ikan Hias dan Nila Program PNPM dan PKBM. Turut serta juga
sebagai Peserta Pelatihan dan Temu Lapang budidaya
ikan hias, Pelatihan dan Apresiasi Budidaya Ikan
Hias di
Blitar, Bandung dan Bekasi. Peserta
Temu Lapang Ikan Hias di Kab. Blitar, dan Peningkatan Kapasitas Pengelola P2MKP
di Jakarta 2011, 2012 dan 2013. Menjadi Peserta
Apresiasi Kelembagaan Pembudidaya Ikan Provinsi Jawa Tengah 2014 dan terakhir menjadi Peserta Pekan Nasional
(PENAS 2014) dimalang.
Pemijahan koi |
Sampai
sekarang Kelompok Pembudidaya Ikan Hias “Mina Papilon” masih secara khusus dibina langsung oleh Bp
Taufik Aries selaku Konsultan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Bahkan di tahun 2014 ini Kelompok tersebut dipilih oleh BPPBIH (Balai
Penelitian dan Pengembangan Benih Ikan Hias) Depok sebagai Demplot dan Aplikasi
Vaksin KHV.
Dengan
kondisi seperti ini, maka semestinya
lah masyarakat mulai mencari alternatif usaha lain yang
lebih baik diantaranya adalah berbudidaya ikan baik ikan
konsumsi ataupun ikan hias mengingat sumber air yang tersedia sepanjang tahun.