15 Oktober 2017

Pembenihan Gurame Metode Terpal Air Dangkal Tanpa Anjang-anjang dan Sosog, Hemat Tempat dan Air dengan Produktifitas Tinggi

Oleh : Marbowo Leksono, S.Pi. dan Mahmud Efendi, S.Tr.Pi.




Cover Buku
Pembenihan Gurame Metode Terpal Air Dangkal Tanpa Anjang-anjang dan Sosog, Hemat Tempat dan Air dengan Produktifitas Tinggi




Pemijahan gurame dengan menggunakan kolam terpal barangkali merupakan suatu hal yang baru. Kebanyakan orang menyangka bahwa memijahkan gurame hanya bisa dilakukan di kolam tanah dengan air yang mengalir. Inovasi pemijahan gurame di kolam terpal merupakan sebuah kearifan lokal yang dilatarbelakangi kondisi lingkungan dan air yang tidak memungkinkan untuk memijahkan gurame dengan sistem konvensional.
Dahulu, sebuah unit pemijahan gurame identik dengan lahan yang luas dan air yang mengalir serta tersedia sepanjang tahun. Dengan ditemukannya metode pemijahan gurame menggunakan kolam terpal dengan air yang dangkal, orang tidak akan lagi berasumsi bahwa membangun sebuah unit pemijahan gurame harus memiliki lahan luas dan ketersediaan air yang melimpah.
Pemijahan gurame dengan metode kolam terpal air dangkal dapat dilakukan di pekarangan rumah, tanah yang kurang produktif dan berkontur tidak rata, maupun daerah perkotaan dengan lahan yang sempit. Kebutuhan air juga sangat sedikit karena tidak membutuhkan air yang mengalir. Pemijahan gurame dengan metode kolam terpal air dangkal merupakan sebuah alternatif bagi pegiat budidaya, khususnya disegmen pemijahan dan pembenihan gurame yang hanya memiliki lahan sempit, air yang terbatas serta modal yang kecil.
Terikait hasil produksi, kita sudah tidak perlu lagi menyangsikan kemana dan bagaimana menjual hasil produksi berupa telur maupun larva gurame. Gurame sebagai salah satu ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomis tinggi sangat diminati dipasaran. Hingga saat ini, telur dan bibit gurame merupakan barang langka ang selalu menjadi rebutan. Sebagai contoh di eks Karesidenan Banyumas, yang merupakan salah satu penghasil telur gurame terbesar di Indonesia tidak pernah sanggup untuk mencukupi permintaan telur gurame yang datang dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia.
Dengan demikian, bisnis pemijahan gurame merupakan usaha yang sangat layak dan dapat diandalkan untuk dijadikan sebagai alternatif tambahan penghasilan. Apalagi dengan ditemukannya metode pemijahan gurame dengan kolam terpal yang dangkal, sehingga semua orang bisa mencoba tanpa harus takut mengeluarkan biaya investasi yang besar.
Buku ini mengulas secara detail bagaimana cara pemijahan gurame dengan metode kolam terpal air dangkal, mulai dari kebutuhan lahan, cara pembuatan kolam terpal untuk pemijahan, seleksi induk hingga pada pemanenan telur dan penanganan larva. Disertai pula cara-cara praktis penangggulangan hama dan penyakit ika yang mungkin saja menyerang induk maupun larva gurame yang sedang kita pelihara.
Akhirnya, penulis mengharap masukan dari segenap pembaca guna kesempurnaan buku ini dimasa yang akan datang. Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami juga berterimakasih kepada pak Soimun selaku salah satu pemijah gurame yang telah berbagi pengalaman dalam memijahkan gurame di kolam terpal, tak lupa juga kepada penerbit yang telah berkenan menerbitkan buku ini.

Bojongsari Purbalingga,  Mei 2017