Oleh : Mahmud Efendi, S.Tr.Pi
(Penulis Buku : Beternak Cacing Sutera Cara Modern)
Menanggapi Antusiasme Masyarakat Khususnya Para Peminat Budidaya Cacing Sutera Cara Modern ala Bapak AGus Tiyoso Temanggung yang Begitu Besar, Maka mulai Kedepannya silahkan menghubungi CALL CENTRE "Manajemen JOGLO CACING" (di No HP :0857 68 545 369) sebagai PUSAT INFORMASI SEPUTAR BUDIDAYA CACING SUTERA yang ada di Semarang. Termasuk untuk Pemesanan Sarana dan Prasarana Budidaya, Kunjungan ke lokasi, Seminar/Pelatihan dan lain-lain. Semua ini dimaksudkan agar Pelayanan dimulai dari satu pintu untuk kebaikan bersama
Menanggapi Antusiasme Masyarakat Khususnya Para Peminat Budidaya Cacing Sutera Cara Modern ala Bapak AGus Tiyoso Temanggung yang Begitu Besar, Maka mulai Kedepannya silahkan menghubungi CALL CENTRE "Manajemen JOGLO CACING" (di No HP :0857 68 545 369) sebagai PUSAT INFORMASI SEPUTAR BUDIDAYA CACING SUTERA yang ada di Semarang. Termasuk untuk Pemesanan Sarana dan Prasarana Budidaya, Kunjungan ke lokasi, Seminar/Pelatihan dan lain-lain. Semua ini dimaksudkan agar Pelayanan dimulai dari satu pintu untuk kebaikan bersama
Industrialisasi perikanan yang diprogramkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan diharapkan
mampu berpihak pada para pelaku utama dan pelaku usaha perikanan agar bisa
hidup lebih sejahtera. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas
dan nilai tambah produk perikanan (value
added), sekaligus meningkatkan daya saing yang berbasis pada ilmu
pengetahuan dan teknologi. Diharapkan melalui program bisa menjadikan
produk perikanan termasuk perikanan
budidaya air tawar menjadi lebih memiliki nilai jual dan berkualitas ekspor.
Program Industrialisasi Perikanan termasuk pada kegiatan budidaya hanya
akan berjalan dengan baik bila ada peran pemerintah didalamnya. Disinilah
diperlukan Penyuluh Perikanan sebagai penghubung antara pelaku utama dan pelaku
usaha perikanan dengan pemerintah dalam mensukseskan program tersebut.
Keberadaan penyuluh diharapkan bisa mengembangkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, serta sikap pelaku utama dan pelaku usaha perikanan. Sehingga diharapkan
melalui proses pembelajaran tersebut mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses
informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya. Semua ini
dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,
pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian
fungsi lingkungan hidup.
Konsep Industrialisasi Perikanan juga menuntut keberadaan hasil produksi budidaya
perikanan sebagai bahan baku pengolahan tersedia secara kontinyu dan
berkualitas. Karena itu ketersediaan pakan, baik pakan alami maupun pakan
buatan dalam proses budidaya sangatlah mutlak diperlukan. Ketersedian pakan
yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk menjamin kontinyuitas produksi pada proses budidaya
perikanan.
Ketersediaan pakan yang salah satunya merupakan pakan
alami sangatlah diperlukan pada usaha
pembenihan ikan air tawar maupun ikan hias. Penggunaan pakan alami yang masih hidup untuk budidaya
ikan memiliki beberapa keuntungan selain harganya yang lebih murah juga tidak
mudah busuk sehingga dapat mengurangi pencemaran kualitas air. Selain itu pakan
alami lebih mendekati pada kebutuhan biologis ikan karena merupakan jasad hidup
dan mempunyai kandungan gizi yang lebih lengkap jika dibandingkan dengan pakan
buatan.
Salah satu diantara
sekian banyak pakan alami untuk budidaya ikan adalah cacing sutera atau juga
dikenal dengan cacing rambut. Cacing sutera ini menjadi makanan favorit bagi
semua benih ikan yang biasanya diberikan dalam keadaan hidup atau masih segar
ke dalam air. Cacing ini cukup mudah dijumpai dialam dan relatif
mudah untuk dibudidayakan. Kemampuanya beradaptasi dengan kualitas air
yang jelek membuatnya bisa dipelihara di perairan mengalir mana saja, bahkan
pada perairan tercemar sekalipun. Selain itu nutrisi yang ada pada cacing ini
cukup baik untuk mempercepat pertumbuhan benih ikan. Dengan berbagai keunggulan
tersebut membuat cacing sutera (Tubifex sp)
menjadi primadona pakan alami bagi dunia pembenihan khususnya ikan air tawar. Namun
sayang pasokan cacing sutera selama ini
lebih banyak mengandalkan tangkapan alam sehingga sangat tergantung musim.
Kondisi ini menyebabkan harga jual di pasaran kurang stabil, biasanya harga akan naik jika memasuki
waktu musim penghujan tiba.
Pada musim penghujan para pencari cacing
sutera tidak berani turun ke sungai karena aliran air yang sangat deras. Selain
itu biasanya setelah hujan turun koloni cacing sutera akan mudah hilang karena
terbawa arus air dan cenderung lebih sulit untuk ditemukan lagi. Pada musim
hujan selokan dan parit yang biasanya menjadi tempat hidup cacing sutera sangat
sering terjadi banjir dengan alian air yang sangat deras. Sehingga menjadi dilematis
bagi para pencari cacing untuk mendapatkan cacing hasil tangkapannya. Padahal harga jualnya tinggi akan tetapi
sangat sedikit yang bisa ditangkap. Begitu juga yang terjadi pada para
penampung yang biasanya menjual cacing tubifex
sp di poultry ataupun ditoko-toko
lain yang menjual pakan ikan hias. Pelanggan mereka harus kecewa dan gigit jari
karena pada musim hujan keberadaan cacing sutera ini menjadi langka.
Ketergantungan pasar terhadap komoditas cacing sutera dari tangkapan alam
sebenarnya juga kurang menguntungkan bagi pembenih ikan. Kualitas cacing sutera
tangkapan alam biasanya kurang baik, bahkan cenderung dapat menyebabkan
timbulnya penyakit pada benih ikan dan dapat menyebabkan kematian masal.
Timbulnya penyakit ini disebabkan cacing sutera membawa bahan pencemar dari habitat
asalnya seperti jamur dan bakteri.
Meskipun biasanya pembenih ikan akan mencuci dahulu cacing sutera dan
merendamnya dengan kandungan methyllin blue rendah sebelum diberikan
pada benih ikan. Akan tetapi belakangan penggunaan bahan kimia seperti methyllin
blue disarankan agar tidak dipakai lagi dalam proses budidaya ikan
karena melanggar kaedah Cara Berbudidaya Ikan yang Baik (CBIB).
Budidaya Cacing Sutera Dengan Bak Bulat Sistem SCRS (Mas Roziqin Trenggalek) |
Serangkaian kondisi yang kurang menguntungkan diatas janganlah membuat kita khawatir
dan pasrah dengan keadaan. Tetapi
semestinya kita melihat
hal ini sebagai sebuah peluang usaha untuk memulai berbudidaya cacing sutera. Selain
mudah untuk dibudidayakan bagi yang sudah mengetahui tehnik budidayanya, modal
yang dibutuhkan untuk memulai
usaha budidaya cacing sutera juga relatif murah. Panen
perdananya juga relatif singkat yang bisa dilakukan setelah 50 – 57 hari,
kemudian bisa dilakukan setiap 10 – 12 hari
sekali setelah panen perdana tanpa
harus membeli benih cacing sutera
lagi untuk budidaya selanjutnya.
Buku Untuk Menambah Wawasan Seputar Budidaya Cacing Sutera |
Cacing
sutera dari hasil budidaya mempunyai kualitas yang lebih baik jika dibandingkan tangkapan
alam. Selain itu tingkat kebersihan, kesehatan, umur panen, ukuran cacing sutera
serta kuantitas dan kontinuitas produksinya juga terjamin. Sehingga merupakan
suatu keniscayaan bagi para breeder agar
proses pembenihan terjamin kualitas, kuantitas dan kontinyuitasnya untuk
membudidayakan cacing sutera ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apabila ada yang kurang jelas Silahkan tulis komentar anda....
Silahkan Baca Artikel saya secara Lengkap sampai kebawah .....
Maaf sementara kami belum bisa memenuhi pesanan Bibit Belut dll